PENDAHULUAN
Masalah transportasi merupakan masalah yang
selalu dihadapi oleh negara-negara
berkembang seperti Indonesia, baik di bidang
transportasi perkotaan (urban transportation)
maupun transportasi antar kota (rural
transportation). Terciptanya suatu sistem
transportasi yang menjamin pergerakan
manusia, kendaraan atau barang secara lancar,
aman, cepat, murah, nyaman dan sesuai
dengan lingkungan sudah merupakan tujuan
pembangunan dalam berbagai sektor.
Adanya peningkatan volume lalu lintas akan
menyebabkan berubahnya perilaku lalu lintas.
Secara teoritis terdapat hubungan yang
mendasar antara volume (flow) dengan
kecepatan (speed) serta kepadatan (density).
Hubungan tersebut dipakai sebagai pedoman
untuk menentukan nilai matematis dari
kapasitas jalan untuk kondisi ideal, serta dapat
dipakai sebagai dasar dalam penerapan
manajemen lalu lintas (traffic management)
yang lebih sesuai (Suteja,1999).
Analisis jalan pada penelitian ini diambil pada
ruas jalan di depan Pasar Gamping, tepatnya di
Jalan Wates km 5 yang memiliki peranan
cukup penting, yaitu sebagai akses
penghubung wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Tata guna lahan di sepanjang jalan ini adalah
area pertokoan dan pasar yang merupakan
pusat keramaian. Dengan kondisi lahan seperti
ini mengakibatkan volume lalu lintas yang
lewat cukup tinggi dengan komposisi
kendaraan beragam, sehingga kepadatan arus
lalu lintas pada jam-jam puncak menyebabkan
kemacetan di ruas-ruas jalan utama, ditambah
lagi rendahnya kedisiplinan pengendara baik
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi
ikut memperburuk kinerja ruas jalan tersebut.
Untuk itu pada penelitian ini akan dianalisis
volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas
dengan metode Greenshields dan metode
Grennberg dengan berpedoman pada Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada ruas jalan
Wates - Yogyakarta Km 5, tepatnya di depan
Pasar Gamping, Kabupaten Sleman yang
merupakan jalur utama wilayah DIY dan Jawa
Tengah. Secara umum kondisi geometrik jalan
relatif baik, yaitu terletak pada jalan datar dan
lurus. Pada jalan Wates – Yogyakarta km 5
tersebut kondisi lingkungan sekitar adalah
pasar dan pertokoan.
Alat Penelitian
1. Alat pengukur geometrik jalan
a. Formulir survai, digunakan untuk
mencatat data geometrik jalan.
b. Meteran, digunakan untuk mengukur
geometrik jalan.
2. Alat pengukur jumlah kendaraan
c. Formulir survai, digunakan untuk
mencatat jumlah dan jenis kendaraan.
d. Tally counter, digunakan untuk
menghitung jumlah kendaraan.
e. Meteran, digunakan untuk penunjuk
waktu saat mulai dan berakhirnya
waktu penelitian.
3. Alat pengukur kecepatan
a. Formulir survai, digunakan untuk
mencatat kecepatan dan jenis
kendaraan.
b. Meteran, digunakan untuk penunjuk
waktu saat mulai dan berakhirnya
waktu penelitian.
c. Stop watch, digunakan untuk
menghitung waktu tempuh kendaraan.
4. Seperangkat komputer untuk memproses
dan menganalisis data.
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada ruas jalan
ditampilkan pada Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Geometrik Ruas Jalan
Dari pengamatan secara visual pada ruas Jalan
Wates km 5 di depan Pasar Gamping
diperoleh data sebagai berikut:
a. Jalan Wates km 5 merupakan jalan
perkotaan.
b. Terdapat median.
c. Tipe arus lalu lintas dua arah dengan
empat lajur terbagi (4/2 UD)
Hasil pengukuran geometrik jalan ditampilkan
pada Tabel 1.
TABEL 1. Data geometrik Jalan Wates km 5 di depan
Pasar Gamping
Keterangan Data Nilai
Panjang jalan yang diamati 300 m
Lebar jalur (Timur-Barat) 2 x 3 m
Lebar jalur (Barat-Timur) 2 x 3,5 m
Lebar bahu 0,4 m
Lebar perkerasan 13 m
Kecepatan
Hasil pengukuran kecepatan ditampilkan pada
Gambar 2. Kecepatan kendaraan pada saat
pengamatan mempunyai kecepatan maksimum
sebesar 34,29 km/jam yang terjadi pada jam
10.30 – 11.30 WIB untuk arah Timur-Barat
dan 37,84 km/jam terjadi pada jam 11.30 –
12.30 WIB arah Barat-Timur. Kecepatan
minimum terjadi pada jam 8.30-9.30 WIB
sebesar 26,32 km/jam untuk arah Timur-Barat
dan untuk arah Barat-Timur sebesar 27,22
km/jam terjadi pada jam 7.30-8.30 WIB.
Volume
Hasil pengukuran volume ditampilkan pada
Gambar 3. Nilai volume maksimum untuk
arah ke Timur sebesar 1548,55 smp/jam yang
terjadi pada jam 07.30-08.30 dan volume rataratanya sebesar 1111,01 smp/jam. Untuk arah
ke Barat volume maksimumnya sebesar
1127,65 smp/jam yang terjadi pada jam 09.30-
10.30 dan volume rata-ratanya sebesar
1029,16 smp/jam.
Kepadatan
Nilai kepadatan selengkapnya dapat dilihat
pada Gambar 4
Kapasitas
Nilai kapasitas ruas jalan ditampilkan pada
Tabel 2.
Hubungan Antara Kecepatan, Volume dan
Kepadatan dengan Metode Greenshields
Hubungan antara volume, kecepatan dan
kepadatan dengan metode Greenshields
ditampilkan pada Tabel 3 dan Gambar 5
sampai dengan Gambar 10.
Hubungan Antara Kecepatan, Volume dan
Kepadatan dengan Metode Greenberg
Hubungan antara kecepatan, volume dan
kepadatan arah Timur - Barat ditampilkan
pada Tabel 4 dan Tabel 5, serta Gambar
Gambar 11 sampai dengan Gambar 13.
KESIMPULAN
Tingkat pelayanan di Jalan Wates km 5,
tepatnya di depan Pasar Gamping masih B. Hal
ini berarti kapasitas ruas jalan ke arah Timur
dan ke arah Barat masih mampu menampung
arus lalu lintas dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar