Minggu, 9 Desember 2018
Tugas 4
TUGAS
4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
MASALAH
AIR BERSIH
Disusun
oleh :
HANDIKA SAPUTRA
16-630-111
FAKULTAS
TEKNIK
PROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan unsur yang vital dalam
kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena
itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air
di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia
untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang
terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari
ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air
minum. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk
kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak
meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para
ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk
memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk
memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.
Disamping bertambahnya populasi manusia,
kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air
bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada
akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan
tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai
menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri
diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan
Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri
coliform dan fecal coli penyebab diare. Pembabatan hutan dan penebangan pohon
yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah
berkurangnya asupan air bersih ini. Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan
2025 nanti hampir dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang
mengalami kekurangan air. Ramalan itu dilansir World Water Assesment Programme
(WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific and Cultural
Organization (Unesco). Lembaga itu menegaskan bahwa krisis air didunia akan
memberi dampak yang mengenaskan. Tidak hanya membangkitkan epidemi penyakit
yang merenggut nyawa, tapi juga akan mengakibatkan bencana kelaparan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa Manfaat
Air Bagi Kehiduan Manusia?
2. Bagaimana
Gambaran Umum Krisis Air Bersih di Indonesia?
3. Apa Penyebab
Terjadinya Krisis Air Bersih di Indonesia?
4. Bagaimana
Dampak Yang ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih di Indonesia?
5. Bagaimana
Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Air Bersih di Indonesia?
1.3 Tujuan
Makalah
1. Mengetahui
Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia.
2. Mengetahui
Gambaran Umum Krisis Air Bersih di Indonesia.
3. Mengetahui
Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih di Indonesia.
4. Mengetahui
Dampak Yang ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih di Indonesia.
5. Mengetahui
Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Air Bersih di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Air Bagi Kehiduan Manusia
Air merupakan zat yang paling
penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh
kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5
hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci,
mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan
untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi,
transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat
juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat
menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air dalam tubuh manusia
rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi
pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh
seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara
lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272
liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi
urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan
sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak,
mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan
masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya
penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per
hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut
bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan
masyarakat.Berikut adalah manfaat sumber daya air sebagai pendukung kehidupan :
1.
Sumber bahan pangan.
Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti
berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kereang dan lainnya.
2.
Prasarana lalulintas
air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat
bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau laut inilah hubungan
antar wilayah dapat erjalin.
3.
Fungsi energi seperti
pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan energi
listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai energi pendorong
perahu secara alami.
4.
Fungsi rekreasi.
Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan sebagai objek
wisata.
5.
Fungsi pengaturan
iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh gereakan
udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan mengakibatkan
penguapan kemudian turun sebagai hujan.
6.
Sebagai tempat usaha
perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan, seperti
tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
7.
Sumber mineral,
seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
8.
Sumber bahan tambang,
seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya
Dengan ke 8 manfaat sumber daya air
ini kita dapat memaksimalkan sumber daya air yang ada dan tentunya tetap
menjaga dan melestarikannya untuk kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.
2.2 Gambaran Umum Krisis Air Bersih di Indonesia
Di Indonesia, dengan jumlah
penduduk mencapai lebih 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin
mendesak. Kecenderungan konsumsi air diperkirakan terus naik hingga 15-35
persen per kapita per tahun. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung
melambat (berkurang) akibat kerusakan alam dan pencemaran.
Sekitar 119 juta rakyat Indonesia
belum memiliki akses terhadap air bersih. Penduduk Indonesia yang bisa
mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari
total penduduk Indonesia. Itupun yang dominan adalah akses untuk perkotaaan.
Artinya masih ada 82 persen rakyat Indonesia terpaksa mempergunakan air yang
tak layak secara kesehatan.
·
Contoh Kasus Krisis
Air Bersih di Perkotaan
Pertengahan Februari 2007, warga di kawasan Jakarta Utara
mengeluhkan kenaikan harga air yang gila-gilaan. Seperti dilaporkan sejumlah
media, harga air bersih di sebagian wilayah Jakarta Utara naik sampai lima kali
lipat dari harga sebelumnya. “Dulu harga per gerobak (isi 6 jeriken) hanya 10
ribu. Sekarang naik jadi 50 ribu,” ujar Sukirman, warga RT 02 Kelurahan Rawa
Badak Jakata Utara. Kelangkaan dan kenaikan harga air gerobakan itu terjadi
akibat terputusnya aliran PAM.
·
Contoh Kasus Krisis
air bersih di Pedesaan
Di Kampung Legok Pego di Desa Drawati, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga disana kebanyakan menampung air hujan dari
atap rumah ke dalam jeriken-jeriken plastik untuk dimanfaatkan pada musim
kemarau. Menurut Kepala Dusun VI Desa Drawati Emen Suparman, kesulitan yang
dihadapi warga kampung Legok Pego bukan hanya kelangkaan air. Infrastruktur
yang buruk ditambah lokasi yang terpencil menyebabkan warga kesulitan mengakses
sarana pendidikan dan kesehatan. Kepala Dusun menambahkan, dulu ada sembilan
mata air yang terletak di perbukitan dan bisa mengalirkan air saat kemarau.
Tapi sekarang, mata air itu berhenti mengalir. Warga yang membutuhkan air
bersih harus berjalan kaki sejauh 3,5 kilo meter ke mata air terdekat. Sampai
sekarang dinas sosial Kabupaten Bandung masih mencari cara menolong warga desa
Drawati. Dua cuplikan peristiwa tadi menunjukkan krisis air atau ancaman
kelangkaan air di Indonesia memang betul-betul ada.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali
melalui pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seperti :
1. Warna kekuningan akan muncul
jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah
kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa
lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda
bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah
atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton
maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan
membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa
berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
4. Air tanah yang rasanya seperti
air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium
bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan
kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah
juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa
air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.
Ciri-ciri air yang tidak tercemar
adalah air yang memiliki susunan kimia normal ,Ciri fisiknya bening , bersih ,
dan tidak berbau ,Ciri ini tentu saja harus dibedakan dengan air-air yang kerap
kita temui dan kita konsumsi setiap hari , misalnya sirup , air sop ,soft drink
dsb. Kenyatannya ada juga air yang berwarna ,tapi sebenarnya tidak
tercemar.Seperti bisa kita temui pada air sungai , ada sebagian air sungai
berwarna coklat bukan berarti telah tercemar tetapi karena telah tercampur
tanah yang tergerus seiring dengan aliran sungai .
2.3 Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih Di Indonesia
1. Perilaku Masyarakat masih
menganggap air sebagai benda Manusia sosial. sumber air baku (sungai),
difungsikan berbagai macam kegiatan sehari-hari, termasuk digunakan untuk
mandi, cuci dan pembuangan kotoran/sampah. Sebagian masyarakat masih menganggap
bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk
mengatasi masalah air minum secara bersama.
2. Populasi pesatnya pertumbuhan
penduduk di Indonesia memberikanyang terus konsekuensi logis terhadap
upaya-upaya pemenuhanbertambah kebutuhan hidupnya. Disatu sisi kebutuhan akan
sumberdayadan sebaran air semakin meningkat pesat dan disisi lain kerusakan dan
pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagaipenduduk implikasi
industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidakyang tidak disertai dengan
penyebaran yang merata sehinggamerata. menyebabkan masih tingginya jumlah orang
yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar.
3. Kerusakan penggundulan hutan
merupakan penyebab utamaLingkungan kekeringan dan kelangkaan air bersih.
Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah resapan air (catchment area) telah
rusak karena penebangan liar. b. Global Warming Pemanasan global telah memicu
peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan kutub,
berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk
lainnya.
4. Pencemaran Air Sungai-sungai di
Pulau Jawa umumnya berada pada kondisi memprihatinkan akibat pencemaran limbah
industri dan limbah domestik. Padahal sebagian besar sungai itu merupakan
sumber air bagi masyarakat, untuk keperluan mandi, cuci, serta sumber baku air
minum olahan (PAM).
5. Manajemen Pengelolaan Air yang
Kurang Baik Kurangnya koordinasi antara institusi terkait kurangnya koordinasi
antara institusi yang terlibat menyebabkan kegagalan program pembangunan
Indonesia di sektor air. Anggaran yang tidak mencukupi Menurut Depkes, selama
30 tahun terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi
(termasuk penyediaan air bersih) hanya sekitar 820 juta dolar AS atau setara Rp
200 per orang per tahun. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 470 per rupiah per
tahun. Buruknya Kinerja PAM/PDAM Pada umumnya PDAM secara rata rata nasional
mempunyai kinerja yang belum memenuhi harapan. Seperti tingkat pelayanan yang
rendah (32%), kehilangan air tinggi (41%), konsumsi air yang rendah (14
m3/bulan/RT).
2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Krisis Air Bersih Di
Indonesia
Penyakit yang paling privatisasi
akan membuat akses sering menyerang masyarakat terhadap air menjadi saat krisis
air bersih terbatas dan mahal. Karena seluruh melanda adalah diare, biaya
pengelolaan dan perawatan Cholera, hepatitis, jaringan air dan sumber air
lainnya Disentri, Malaria, bergantung semata pada pemakai Penyakit cacing. Ini
dalam bentuk tarif. Sebenarnya bisa dikatakan dengan komersialisasi air, mereka
sebagai penyakit endemis di Indonesia, yang memiliki uang paling banyaklah
artinya terjadi terus- yang akan mendapat air paling menerus di semua banyak.
Masyarakat miskin yang tidak daerah, baik di punya uang justru makin sulit
perkotaan maupun di mendapat air sehingga banyak orang pedesaan. yang tidak
mampu mendapat air sehat untuk minum.
2.5 Pencegahan Dan Penanggulangan Krisis Air Bersih Di
Indonesia
Berdasarkan
UU RI No.7 Th. 2004 Pasal 21 tentang konservasi sumber daya air,Pemeliharaan
kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air Pengendalian pemanfaat
sumber air, Pengisian air pada sumber pengaturan prasarana dan sarana
sanitasi,Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
dan pemanfaatan lahan pada sumber air,Pengendalian pengolahan tanah di daerah
hulu, Pengaturan daerah sepadan sumber air,Rehabilitasi hutan dan lahan, dan
atau Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam.
Hal-hal yang bisa kita lakukan:
1.
Membuat hutan kota dan
taman-taman kota.
2.
Menata ulang tata kota
agar berbasis ekologis.
3.
Membuat “rumah” untuk
cacing tanah. dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau.
4.
Melakukan upaya
konservasi air dengan cara menampung atau menyimpan air pada saat berlebih
untuk digunakan pada saat dibutuhkan (kemarau) terutama untuk pemenuhan
kebutuhan domestik.
5.
Pembangunan tempat
penampungan air hujan seperti situ, embung, dan waduk sehingga airnya bisa
dimanfaatkan saat musim kemarau.
6.
Menjaga kelestarian
sawah sebagai preservasi air.
7.
Memulai program
penghijauan pada lahan kosong.
8.
Penggunaan teknologi
Biogas guna mengurangi risiko polusi sungai dan sumber air oleh kegiatan
peternakan.
9.
Mendaur ulang air
limbah atau disebut juga Aqua Industrial Water Treatment.
10.
Menegakkan kegiatan
tanam 1000 pohon (selama daur hidupnya pohon mampu menghasilkan 250 galon air).
11.
Mengurangi pencemaran
air baik oleh limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan.
12.
Pengembangan teknologi
desalinasi untuk mengolah air asin (laut) menjadi air tawar.
Dan kesemua itu musti dilakukan secara terintegrasi,
berkelanjutan dan sesegera mungkin kecuali kalau kita memang menikmati dan
bangga dengan krisis air bersih di negara yang kaya air
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air adalah SDA yang penting untuk kelangsungan hidup makhluk
hidup.
·
Penyebab terjadinya krisis air bersih di
kota-kota besar di Indonesia antara lain karena: Perilaku manusia, populasi
yang terus bertambah, kerusakan lingkungan, dan manejemen pengelolahan air yang
kurang baik.
·
Dampak yang ditimbulkan akibat krisis air bersih
di kota-kota besar di Indonesia adalah dampak di bidang kesehatan dan dampak di
bidang ekonomi.
·
Pencegahan dan penanggulangan krisis air bersih
di kota-kota besar di Indonesia antara lain dengan mengadakan kegiatan usaha
konservasi air yang bertujuan untuk keseimbangan alam, penghematan energi serta
konservasi habitat.
3.2 Saran
Untuk melestarikan Sumber Daya Air harus dengan adanya tindakan
konservasi air seperti memelihara daerah resapan air dengan Pengendalian
pengolahan tanah di daerah hulu serta rehabilitasi hutan, membuat hutan dan
taman kota serta menata ulang kota seperti mengadakan penghijauan. Perlu adanya
upaya seperti menata ulang sistem irigasi yang bisa dilakukan supaya potensi
mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan
oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.
Assalamualaikum...
BalasHapusMaterinya cukup bagus, hanya kalau bisa diberikan dengan contoh infrastrukturnya, misalnya sabo dam yang berfungsi sebagai bangunan pengendali sedimen dan lain lain...
Terimakasih.